Tepung soba merupakan bahan baku pembuatan mie soba yang terkenal sebagai kuliner khas Jepang. Bagi sebagian orang, kuliner ini lebih menyehatkan dibandingkan mie biasanya yang berbahan dasar tepung terigu. Mengapa demikian? Apa perbedaannya?
Mie merupakan kuliner yang paling dikenal di dunia dan berusia sangat tua. Sejarah mie menunjukkan jika kuliner ini sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Lantas, bagaimana dengan mie yang terbuat dari bahan dasar tepung soba? Simak informasinya berikut ini.
Seputar Gandum Kuda (Soba)
Tepung soba berasal dari tanaman soba yang di Indonesia disebut juga sebagai gandum kuda. Jika tepung terigu berasal dari gandum, gandum kuda ternyata berbeda dan bukan berasal dari jenis yang sama dengan gandumg. Lantas, apa itu gandumg kuda?
Sejak dulu hingga kini, gandum kuda memang tanaman yang hanya dikonsumsi bijinya saja. Untuk bagian tanaman lainnya relatif tidak dimanfaatkan dengan cara dikonsumsi. Biji tanaman gandum kuda ini memiliki tekstur tepung sehingga memang menjadi salah satu jenis tepung yang dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Gandum kuda diperkirakan berasal dari daerah pegunungan Yunnan Provinsi Sichuan, Cina Selatan. Lahan budidaya Soba saat ini terpusat di Cina, Rusia yang musim panasnya sejuk. Di negara Asia dekat pegunungan yang tidak bisa menanam padi, soba dibudidayakan sebagai makanan pokok.
Di Jepang, daerah dingin seperti wilayah Hokkaido dan Chubu dilakukan juga budidaya soba. Dibudidayakan juga di berbagai tempat sebagai tanaman transplantasi sawah.
Soba bisa tumbuh sampai batas tertentu bahkan di tanah yang tipis. Dari periode pertumbuhan singkat, secara historis digunakan sebagai salah satu tanaman bantuan selama budidaya dan kelaparan. Soba adalah tanaman yang sangat lemah terhadap kerusakan basah. Terutama pada saat berkecambah, kerusakan pada awal tumbuh dan lain-lain akan memiliki efek negatif yang ditandai pada pertumbuhan dan hasil berikutnya.
Di tempat asalnya Cina, soba digunakan sebagai bahan mie, roti, bubur, puding (serbuk asuka), dan teh. Batang dan daunnya dimakan sebagai lauk. Di India dan Nepal jadi roti panggang (chapati), di Rusia dan Polandia jadi bubur dan crepe, dan di Italia menjadi pasta. Di Jepang kebanyakan diolah menjadi mie, dengan cara memasukkan air panas ke serbuk soba lalu diaduk (sobagaki), ada juga yang dimakan dalam bentuk bola.
Nutrisi yang sangat menonjol dari gandum kuda adalah protein dengan kandungan sebesar 13 persen, karbohidrat 71 persen, dan lemak 8 persen dihitung dari ukuran penyajian 100 gram. Selain itu gandum kuda dikenal sebagai sumber vitamin B dan zat besi sebesar 60–100 ppm, zinc 20-30 ppm, 25-50 ppb. (sumber : wikipedia)
Sejarah Mie Soba
Tepung Soba merupakan bahan utama dari kuliner khas Jepang yaitu Sobakiri. Sebelum Sobakiri (mie Soba) terdapat Sobagaki, dimana tepung soba diencerkan dan dibentuk seadanya. Sehingga tidak dapat disebut sebagai mie, hanya merupakan kuliner berbahan dasar gandum kuda saja.
Dalam buku catatan kuil Jōshō-ji, desa Ōkuwa, Prefektur Nagano pada tahun 1574, Mie Soba merupakan salah satu kuliner yang disajikan saat peresmian salah satu kuil di tempat tersebut. Karena itu, paling tidak Sobakiri sudah ada sejak tahun 1.500-an masehi.
Sebagian besar penjual soba di Jepang di masa lalu mempunyai layanan pesan antar yang sudah dikenal sejak zaman Edo. Di zaman dulu, pengantar soba mengantarkan pesanan dengan berjalan kaki atau kalau perlu sambil berlari. Soba dibawa di dalam kotak kayu yang disebut Okamochi, dan pembayaran dilakukan kemudian sewaktu mengambil piring atau mangkuk yang sudah kosong.
Sedangkan Soba-ya (蕎麦屋 penjual soba) adalah sebutan untuk rumah makan yang khusus menyajikan soba, tetapi sekaligus bisa juga menyajikan udon. Soba yang harganya murah sangat digemari penduduk Edo. Soba-ya yang menjual soba di rumah makan mulai dikenal sejak pertengahan zaman Edo, karena pedagang kaki lima banyak yang membuka warung soba setelah dilarang berdagang secara kaki lima. Pada tahun 1686, Keshogunan Edo melarang pedagang kaki lima seperti pedagang soba dan udon berkeliling membawa kompor.
Seusai Perang Dunia II, pengantar soba mulai menggunakan sepeda atau sepeda motor. Tumpukan kotak soba yang ada di pundak dipegangi dengan sebelah tangan, sementara tangan yang sebelah lagi memegangi stang. Setelah diciptakannya “nampan stabil” yang dipasang di atas boncengan sepeda atau sepeda motor, tumpukan piring soba tidak lagi terjatuh, dan mangkuk berkuah tidak lagi tumpah sewaktu pengemudinya berbelok.
Sekarang, di berbagai stasiun kereta api di Jepang bisa ditemui warung tachigui-soba sebagai penerus tradisi soba kaki lima. Warung-warung seperti ini mengharuskan orang makan berdiri karena tidak menyediakan kursi untuk duduk.
Perbandingan Tepung Soba dan Terigu
Tepung soba cocok untuk siapa saja yang alergi terhadap gluten. Sedangkan pada tepung terigu, terdapat gluten yang sebenarnya tidak berbahaya. Namun memang kondisi tubuh orang yang berbeda-beda sehingga terdapat sebagian orang yang alergi terhadap kandungan tepung yang satu ini.
Sedangkan manfaat soba untuk kesehatan salah satunya adalah menjadi nutrisi yang baik untuk pengganti karbohidrat bagi siapa saja yang menjalani diet. Kalori yang rendah serta dapat mempertahankan efek kenyang lebih lama menjadi keuntungan tersendiri. Karena itu, mie soba cenderung lebih sehat bergantung pada bagaimana mengolahnya.
Untuk manfaat dari nutrisi soba lainnya dapat Anda lihat di manfaat soba untuk kesehatan. Semoga ulasan ini bisa menjadi referensi yang menarik untuk Anda. Simak terus berbagai ulasan seputar tepung di Melati Putra Jaya.