Tepung sagu dan tepung tapioka adalah dua jenis tepung yang sering digunakan dalam proses pembuatan kue. Meskipun keduanya berasal dari pati umbi-umbian, akan tetapi ada perbedaan signifikan dari keduanya. Perbedaan tepung sagu dan tepung tapioka bisa dilihat dari bahan baku pembuatannya, warna, tekstur, kandungan gizi, dan nilai ekonomisnya.
Sagu adalah bahan makanan yang berasal dari pohon palem sedangkan tepung tapioka berasal dari saripati singkong. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan lengkap mengenai perbedaan tepung sagu dan tepung tapioka dalam artikel di bawah ini.
Perbedaan Tepung Sagu dan Tepung Tapioka
Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai perbedaan tepung sagu dan tepung tapioka serta bagaimana keduanya digunakan dalam berbagai resep masakan.
1. Asal-usul
Tepung sagu berasal dari pohon sagu yang banyak tumbuh di daerah rawa-rawa. Bahan utama yang digunakan untuk membuat tepung sagu yaitu saripati sagu yang diperoleh dari batang pohon tersebut. Untuk mendapatkan tepung sagu, diperlukan proses yang cukup panjang.
Pertama-tama batang sagu ditebang saat usianya mencapai 8 hingga 10 tahun. Kemudian batang sagu dibersihkan dari pelepah dan duri-durinya. Setelah itu batang sagu dipotong-potong untuk mendapatkan bagian dalamnya yang sering disebut sebagai “tual”. Selanjutnya tual diparut untuk memisahkan serat dan saripati sagu.
Saripati sagu kemudian diendapkan sekitar 2 minggu sampai didapat sagu basah. Kemudian sagu basah dikeringkan dengan cara dijemur atau di oven sampai menjadi tepung sagu yang bisa Anda lihat di pasaran. Sedangkan tepung tapioka berasal dari ketela pohon yang dipanen setelah usia 6 sampai 12 bulan.
Ketela pohon yang didapat dari petani biasanya akan masuk ke pabrik tepung tapioka untuk diolah. Ketela pohon atau singkong akan dibersihkan kemudian diproses untuk diambil sari patinya. Dari endapan saripati singkong, akan didapat tepung tapioka basah. Tepung tersebut kemudian dikeringkan dengan cara di oven.
2. Warna dan Tekstur
Perbedaan tepung sagu dan tepung tapioka bisa dilihat dari warnanya. Jika dilihat secara sekilas, memang tidak ada perbedaan menonjol antara warna tepung sagu dan warna tepung tapioka. Namun jika dilihat dari dekat, Anda akan tahu bahwa kedua tepung ini memiliki warna yang berbeda.
Tepung sagu memiliki warna sedikit keruh dan kekuningan. Sedangkan tepung tapioka warnanya jauh lebih putih dan bersih. Apabila Anda ingin memastikannya, letakkan tepung sagu dan tepung tapioka secara berdampingan. Anda akan melihat perbedaan warna yang menonjol dari keduanya.
Tekstur tepung tapioka jauh lebih halus jika dibandingkan dengan tekstur tepung sagu. Saat dipegang, tepung tapioka akan terasa kesat dan kering. Sedangkan untuk tepung sagu akan terasa licin di tangan.
3. Kegunaan
Perbedaan tepung sagu dan tepung tapioka dari segi kegunaan sangatlah besar. Tepung sagu biasanya digunakan untuk membuat bahan makanan yang memiliki tekstur empuk, lembut, dan lengket. Misalnya saja seperti kue lapis, pempek, dan talam ubi.
Meskipun demikian, tepung sagu harus dicampur dengan bahan lain dalam proses pembuatannya. Seperti dicampur dengan tepung beras atau tepung terigu. Tepung sagu yang tidak dicampur dengan bahan lain akan menghasilkan adonan yang cenderung lembek.
Sedangkan kegunaan tepung tapioka adalah untuk merenyahkan dan mengembangkan adonan. Tapioka juga sering dipilih untuk menghasilkan adonan dengan tekstur yang kenyal. Oleh karena itu tepung tapioka dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis makanan seperti cireng, cilok, batagor, cimol, dan lainnya.
Bahkan belum banyak orang yang tahu bahwa boba atau bola-bola kecil yang sering terdapat di minuman kekinian terbuat dari bahan tepung tapioka. Untuk membuat boba tepung tapioka cukup dicampur dengan brown sugar dan air.
4. Kandungan Gizi
Ada perbedaan kandungan gizi antara tepung sagu dan tepung tapioka. Dalam 100 gram tepung tapioka mengandung gizi sekitar 362 kal, lemak sekitar 3.39%, protein sekitar 0.59%, karbohidrat sekitar 6.99%, dan air sekitar 12.9%. Tepung tapioka juga memiliki beberapa kandungan vitamin dan mineral.
Sedangkan dalam 100 gram tepung sagu mengandung 0,5 gram serat, 0,2 gram protein, 1,2 mg zat besi, dan 10 mg kalsium. Kalori yang dihasilkan oleh 100 gram tepung sagu adalah sebanyak 355 kal. Jadi bisa disimpulkan bahwa kedua jenis tepung tersebut merupakan bahan makanan yang tinggi kandungan karbohidrat.
Meskipun tinggi kandungan karbohidrat, akan tetapi tepung sagu dan tepung tapioka sama-sama bebas gluten. Karena bebas gluten, kedua tepung tersebut cocok untuk orang yang alergi gluten. Pada beberapa orang, gluten bisa memicu reaksi peradangan di usus dan saluran pencernaan.
5. Nilai Ekonomis
Tepung tapioka memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tepung sagu. Memang tepung sagu menjadi bahan makanan pokok untuk beberapa wilayah di Indonesia seperti masyarakat yang ada di Papua dan Maluku.
Akan tetapi penggunaan tepung tapioka jauh lebih merata dan banyak digunakan baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri makanan. Hal itu terbukti dengan adanya berbagai merk tepung tapioka dari perusahaan-perusahaan besar.
Tepung tapioka memiliki sifat yang mampu menggantikan tepung sagu. Namun tentu saja ada beberapa makanan yang hanya bisa dibuat menggunakan tepung sagu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Contohnya adalah pembuatan kue sagu.
Itulah beberapa pembeda dari tepung sagu dan tapioka. Semoga informasi di atas bisa membantu Anda membuat pilihan yang tepat dalam memilih jenis tepung yang paling sesuai dengan masakan yang akan dibuat. Simak terus berbagai pembahasan menarik lainnya di Melati Putra Jaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan Anda.