Tepung sagu merupakan salah satu jenis tepung yang juga sering menjadi bahan baku pembuatan makanan dan bahan untuk berbagai kebutuhan lainnya di Indonesia. Uniknya, sebagian orang tidak mampu membedakan antara tepung sagu dan tepung tapioka. Nah, apakah ternyata keduanya memang berbeda?

Jika dilihat, apa yang dihasilkan oleh tepung sagu misalnya berbagai camilan khas, sama dengan camilan yang terbuat dari tepung tapioka atau aci. Namun apakah hal ini menunjukkan kesamaan antara tepung sagu dan tepung tapioka? Berikut berbagai informasi menarik seputar tepung sagu untuk Anda.

Tepung Sagu

Indonesia yang kaya akan sumber alam termasuk sumber makanan, menjadikan berbagai daerah memiliki ciri khasnya. Seperti masyarakat timur Indonesia yang memiliki makanan pokok yang cenderung berbeda dengan daerah lainnya. Mereka sering mengkonsumsi makanan pokok yang terbuat dari tepung sagu.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan sagu? Apakah merupakan nama untuk jenis tepung atau ternyata terdapat tumbuhan yang bernama sagu? Menurut informasi yang berhasil dirangkum redaksi Melati Putra Jaya, sagu adalah jenis tepung.

Dilansir dari situs wikipedia, Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau “pohon sagu” (Metroxylon sagu Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya sering kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.

Tepung Terigu, Sagu dan Tapioka, sumber Family.co
Tepung Terigu, Sagu dan Tapioka, sumber Family.co

Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).

Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam olahan lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi.

Sagu adalah makanan dari pohon yang masih satu saudara dengan pohon palem. Sering dikonsumsi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia bagian timur, sagu juga bisa jadi alternatif sumber karbohidrat yang baik.

Sagu termasuk makanan yang tinggi kalori, sehingga baik untuk menaikkan berat badan atau bagi para penderita malnutrisi yang harus menambah bobot. Tidak terlalu banyak kandungan vitamin maupun mineral yang terdapat di dalam sagu, tapi makanan ini masih bisa memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan.

Pohon rumbia dapat tumbuh hingga setinggi 20 m, bahkan 30 m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300 kg pati. Suatu survei di Kabupaten Kendari menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon rumbia diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari. Tanaman ini dapat berperan sebagai pengaman lingkungan karena dapat mengabsorbsi emisi gas karbondioksida yang berasal dari lahan rawa dan gambut ke udara.

Pohon Sagu, sumber : Rimba Kita
Pohon Sagu, sumber : Rimba Kita

Proses dari pohon rumbia menjadi tepung sagu adalah :

  1. Pohon rumbia dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja
  2. Batang dibelah memanjang sehingga bagian dalam terbuka
  3. Bagian teras batang dicacah dan diambil
  4. Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring
  5. Hasil saringan dicuci dan patinya diambil
  6. Pati diolah untuk dijadikan tepung sagu atau dikemas dengan daun pisang

Secara sekilas tidak jauh berbeda dilihat dari proses pengolahannya antara tepung sagu dan tepung tapioka. Karena keduanya sama-sama diproses dan diambil patinya. Namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Nah, apa yang kira-kira perbedaannya?

Perbedaan Sagu dan Tapioka

Karena hasil produksi dan produk pengolahan yang tampak sama antara bahan tepung sagu dan tepung tapioka, banyak orang yang menyamakan keduanya. Padahal keduanya berbeda, dilihat dari bahan bakunya saja. Tepung sagu berasal dari pohon sejenis palem yang disebut rumbia sedangkan tapioka berasal dari pati singkong.

Untuk mengetahui lebih detil, berikut beberapa perbedaan lainnya :

1. Warna

Hanya dengan melihat sekilas, kita bisa mengetahui kalau warna dari kedua tepung ini juga berbeda. Tepung tapioka memiliki warna putih bersih, sedangkan sagu memiliki warna putih yang agak keruh dan sedikit kekuningan.

2. Tekstur

Kita juga bisa membedakan dua jenis tepun ini dari teksturnya. Tepung sagu memiliki tekstur yang kasar, bahkan lebih kasar dari tepung terigu. Sedangkan tepung tapioka memiliki tekstur yang halus dan cenderung terasa licin.

Papeda, sumber Tribunnews
Papeda, sumber Tribunnews

3. Fungsi

Tepung sagu biasa digunakan untuk membuat makanan yang memiliki tekstur lembut, empuk, dan lengket. Contohnya banyak digunakan pada berbagai jajanan pasar seperti kue lapis dan talam ubi. Selain itu makanan khas Palembang, yaitu pempek juga menggunakan sagu sebagai bahan dasarnya.

Namun, tepung sagu tidak bisa menjadi satu-satunya bahan yang digunakan. Ia harus dicampur dengan bahan lain seperti tepung terigu, tepung beras, dan lain-lain. Hal itu karena adonan yang hanya dibuat dengan tepung sagu akan memiliki tekstur terlalu lembek dan terlalu lembut sehingga butuh bahan yang bisa memperkuat teksturnya.

Sedangkan tepung tapioka berfungsi untuk merenyahkan dan mengembangkan adonan makanan. Karena itulah tepung tapioka biasa digunakan untuk membuat makanan seperti, batagor, cireng, cilok, cimol, dan lain-lain.

Itu dia berbagai informasi seputar tepung sagu serta perbedaannya dengan tepung tapioka untuk Anda. Bagaimana, apakah Anda sudah mampu membedakannya? Semoga informasi ini dapat bermanfaat serta dapat menjadi referensi singkat untuk Anda. Simak terus berbagai ulasan menarik lainnya di Melati Putra Jaya.