Beras ketan adalah jenis lainnya daripada beras biasa, beras merah dan beras coklat. Kandungan beras ketan juga berbeda dengan beras lainnya. Sebagaimana diketahui, jenis beras ini juga merupakan salah satu dari bahan dasar untuk dijadikan tepung dari berbagai jenis tepung yang ada.

Tepung-tepung yang ada kebanyakan berbahan dasar tumbuhan yang memiliki kadar karbohidrat atau tekstur bubuk apabila diolah mulai dari singkong yang menjadi tepung tapioka, jagung yang menjadi tepung maizena hingga beras yang dijadikan bahan dasar tepung beras. Nah, kali ini kita akan ulas seputar kandungan beras ketan yang juga merupakan salah satu bahan dasar tepung.

Seputar Beras Ketan

Sudahkah Anda mengenal beras ketan? Ternyata kandungan beras ketan berbeda dengan beras biasa. Selain rasanya juga berbeda, apa lagi perbedaan beras ketan dan beras biasa? Meskipun berbeda, beras ketan juga termasuk yang banyak dikonsumsi di Indonesia dan sebagian wilayah benua Asia.

Beras Ketan, sumber Tribunnews
Beras Ketan, sumber Tribunnews

Antara beras biasa dan beras ketan ternyata berasal dari lahan tumbuh yang berbeda. Kalau biasanya kita melihat padi tumbuh di sawah yang basah, berbeda halnya dengan ketan. Ketan cenderung tumbuh subur di tempat dengan kadar air yang rendah.

Hal ini juga mempengaruhi saat dimasak nanti. Ketan membutuhkan sedikit air dibandingkan beras pada umumnya. Jika ketan menggunakan air yang terlalu banyak akan menghasilkan ketan yang lebih lembek. Sedangkan beras jika dimasak dengan air yang sedikit akan membuat beras jadi tidak matang.

Meskipun keduanya merupakan padi, namun jika dilihat secara jelas dalam bentuk padinya, beras dan ketan memiliki warna dan tampilan yang berbeda. Beras cenderung memiliki warna putih gading, dengan tampilan yang transparan dan bentuk yang lebih kurus dan cenderung memanjang.

Sedangkan ketan memiliki warna putih susu, dengan tampilan yang cukup solid dan bentuk yang cenderung membulat dan pendek. Memang, jika dilihat dengan mata awam akan sulit. Namun jika diteliti lebih dekat, inilah perbedaan yang menyebabkan saat ketan atau beras dimasak dan dikonsumsi memiliki sensasi yang berbeda.

Namun, baik ketan maupun beras juga memiliki warna selain putih. Bahkan ketan juga ada yang berwarna merah ataupun hitam, namun yang lazim dikonsumsi memang yang berwarna putih. Konsep ketan berwarna putih pun seperti beras, yaitu bagian pembungkus luar sudah dilepas sehingga memunculkan warna putih.

Kuliner Beras Ketan, sumber Tribun Jalan Jalan
Kuliner Beras Ketan, sumber Tribun Jalan Jalan

Beras sudah cukup lazim untuk diketahui waktu memasak seperti apa. Bahkan beberapa teknologi sudah memudahkan kita untuk mengolah beras secara cepat dan instan. Pada dasarnya beras memang lebih cepat untuk diolah, antara 20 – 30 menit saja beras sudah berubah menjadi nasi dan sudah dapat dikonsumsi.

Sedangkan ketan membutuhkan waktu lebih lama untuk diolah. Beberapa orang mengalami kesulitan dalam mengolah ketan karena jika salah waktu dan takaran air maka menghasilkan ketan yang lembek dan tidak lembut. Oleh karena itu memasak ketan membutuhkan teknik yang khusus, yang belum tentu dikuasai semua orang.

Perbedaan yang terakhir mungkin dari sisi penyajiannya. Meskipun beras ketan juga bisa dijadikan sebagai makanan pendamping lauk pauk dan sayuran, namun beras ketan juga ada yang dijadikan sebagai makanan penutup yang memiliki rasa manis. Sedangkan beras biasa jarang sekali bahkan mungkin belum ada yang dijadikan sebagai bahan untuk hidangan penutup.

Nutrisi Beras Ketan

Sekarang kita akan mengulas nutrisi atau kandungan beras ketan. Ternyata terdapat perbedaan dari sisi nutrisi meskipun secara keseluruhan hampir sama. Nah, apa saja kandungan beras ketan yang bermanfaat untuk kesehatan?

Tepung Beras Ketan, sumber Bola Keluarga
Tepung Beras Ketan, sumber Bola Keluarga

Beras ini memang mengandung serat, tetapi tidak sebanyak yang ditemukan pada beras merah dan beras putih lainnya. Beras ketan hampir tidak memiliki lemak atau kolesterol. Beras ini juga memiliki kadar protein, vitamin B, selenium, seng, magnesium, tembaga, dan fosfor. Beras ketan tidak mengandung gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, dan aman untuk orang yang diet bebas gluten.

Lebih lengkapnya, pada 100 gramnya, atau dalam satu porsi beran ketan mengandung nutrisi-nutrisi penting berikut ini seperti Protein: 2,02 gram, Lemak: 0,19 gram, Karbohidrat: 21,09 gram, Serat: 1 gram, Gula: 0,05 gram. Selain itu terdapat juga Kalsium: 2 miligram, Zat besi: 0,14 miligram, Magnesium: 5 miligram, Fosfor: 8 miligram, Kalium: 10 miligram, Natrium: 5 miligram, Zinc: 0,41 miligram, Mangan: 0,26 miligram, Selenium: 5,6 miligram.

Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, beras ketan putih sangat kaya akan zat mineral yang penting untuk tubuh kita. Jangan heran kalau banyak klaim yang mengatakan bahwa beras ketan putih sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Beberap manfaat yang sering dijelaskan jika mengkonsumsi beras ketan dengan pengolahan yang baik diantaranya adalah mampu mencegah beberapa penyakit, beresiko rendah terhadap diabetes dibandingkan dengan beras biasa, mencegah peradangan, meningkatkan kepadatan tulang serta manfaat lainya.

Nah, menurut Anda, mana yang lebih Anda sukai, beras ketan atau beras biasa? Silahkan berikan komentar Anda ya. Semoga ulasan seputar kandungan beras ketan yang juga digunakan sebagai bahan dasar salah satu jenis tepung ini bisa bermanfaat untuk Anda.

Jika Anda ingin memesan tepung tapioka, silahkan lihat berbagai informasinya di halaman website pabrik tepung tapioka Melati Putra Jaya. Melati Putra Jaya merupakan salah satu pabrik produksi yang telah menghasilkan berbagai produk tepung tapioka baik untuk bahan makanan maupun bahan pabrik untuk berbagai produk lainnya dan sudah menjadi distributor ke berbagai daerah yang terdapat di Indonesia.