Tepung tapioka adalah salah satu bahan yang banyak digunakan untuk berbagai macam kuliner khas di Indonesia. Bahkan kuliner yang baru-baru ini viral seperti boba tea, menggunakan bahan dasar tepung yang satu ini untuk bobanya. Sebagai bahan dasar pembuatan makanan yang paling laku, bagaimana prospek bisnis tepung tapioka di Indonesia?
Dalam salah satu surat kabar yang dikenal, terdapat ulasan seputar bisnis tapioka yang omzetnya bisa mencapai 7 milyar per bulan. Angka ini tentu saja bukan angka yang kecil untuk penghasilan bersih dari bisnis tepung. Menarik untuk membahas seputar bisnis ini apalagi ditengah kemajuan bisnis digital yang ada sekarang.
Apa itu tepung tapioka?

Dari situs wikipedia, Tapioka berasal dari bahasa Portugis (tapioca) yang selanjutnya berasal dari perkataan tipi’óka dalam bahasa Tupí yang dipakai oleh penduduk asli di bagian timur laut Brasil, tatkala penjelajah bangsa Portugis mendarat di sana pada sekitar 1707. Perkataan Tupi itu merujuk kepada proses untuk mengolah singkong agar dapat dimakan.
Meskipun berasal dari negeri yang jauh dari Indonesia, namun keberadaan tepung ini cukup dekat dengan kuliner khas Indonesia sehari-hari. Sebutannya pun berbeda-beda mulai dari kanji, tepung singkong bahkan ada yang biasa menyebutnya sebagai tepung sagu (kebiasaan di masyarakat betawi). Bagi orang sunda, tepung ini disebut aci yang nantinya menjadi bahan baku dari makanan yang disebuat aci yang dicolok (cilok).
Tapioka dibuat dari sari pati singkong kayu yang juga subur dan banyak di Indonesia. Prosesnya adalah dengan mengekstrak sari pati setelah singkong dikupas dan diparut serta direndam air. Sari pati ini lebih berat masa zatnya sehingga akan mengendap di bagian dasar rendaman air. Setelah dipisahkan dari parutan singkong, sari pati ini kemudian dijadikan tepung.
Di Indonesia, awalnya tapioka diproses di rumah-rumah. Namun setelah semakin berkembang, mulai berdiri pabrik tapioka yang menjalankan bisnis tepung dari singkong ini. Kabarnya bisnis yang memproduksi tepung ini bisa menghasilkan omzet yang besar.
Kegunaan dan manfaatnya
Tapioka digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai makanan dan memiliki manfaat jika dikonsumsi. Di Indonesia, beberap kuliner kue dan jajanan berbahan dasar tepung yang satu ini. Nah, apa saja kegunaan dan manfaat dari tepung yang terbuat dari sari pati singkong ini?

Dilihat dari karakteristiknya, tepung tapioka memang khas. Tepung ini bisa mengental jika dipanaskan sehingga sering menjadi bahan tambahan untuk beberapa jenis masakan. Selain itu, tepung ini juga tidak kalah nikmat untuk rasa kue dibandingkan dengan tepung terigu.
Dari segi tekstur, tepung tapioka lebih lembut dari tepung terigu. Tepung tapioka terasa licin di tangan sehingga sulit dipegang dengan warnanya yang putih seperti susu. Secara umum, tepung tapioka digunakan sebagai pengental tumisan. Hal ini dikarenakan ciri khasnya yang bening dan mengental saat dipanaskan.
Tepung tapioka cocok digunakan sebagai pengganti tepung maizena. Biasanya maizena juga digunakan untuk pengental tumisan. Kalau kamu ingin mengentalkan tumisan seperti capcay, bisa menggunakan sedikit tepung tapioka sebagai gantinya. Mengenai perbandingan harganya, tepung tapioka relatif lebih murah.
Tepung yang juga disebut kanji ini sering digunakan sebagai campuran pembuatan kerupuk, cireng, bakso, siomay dan kue-kue basah. Karena bersifat mengenyalkan, tepung tapioka membuat beberapa makanan ini menjadi lebih enak. Selain digunakan pada makanan, tepung ini juga menjadi bahan campuran perekat kertas.
Untuk kandungannya, tepung memang lebih didominasi oleh karbohidrat. Namun dibandingkan karbohidrat dari sumber lainnya, tepung tapioka relatif lebih rendah kalori. Selain itu, kandungan proteinnya kecil dan tidak mengandung gluten. Biasanya orang yang alergi gluten tidak bisa memakan tepung yang terbuat dari gandum dan menggantinya dengan tapioka.
Bisnis tepung tapioka

Pemanfaatan ubi kayu sebagai bahan baku untuk produk tapioka ini sejalan dengan pemerintah Indonesia yang mulai dan terus menggalakkan penanaman ubi kasesa ini sejak tahun 2014, 2015, 2016. Sampai sekarang dengan dilaksanakannya Program Kebun Singkong Rakyat (KSR) yang menjadi salah satu program unggulan Pemerintah di bidang pertanian dan perkebunan. Singkong yang dipanen setelah berumur 7 sampai 10 bulan akan menghasilkan tapioka yang berkualitas baik.
Dari petani, para pebisnis biasanya kemudian menyediakan fasilitas pengolahan seperti alat panen, alat transportasi panen serta mesin pengolahan tepung. Salah seorang pebisnis tapioka dari Lampung dapat memproduksi tepung ini bahkan hingga 100 ton per harinya dengan dibantu pegawai serta para pekerjanya. Dari bisnis inilah omzet penjualan bisa mencapai 7 milyar dalam sebulan.
Strategi untuk usaha tepung tapioka ini yaitu dengan mengemas tepung tapioka agar menarik. Tambahi label pada kemasan tepung tapioka dengan nama unik lalu beri tambahan gambar. Kemas dalam plastik transparan kemas secara rapat. Buatlah produk tepung tapioka agar disukai banyak kalangan dengan kualitas tepung tapioka ini.
Untuk pemasarannya, pasarkan produk tepung tapioka ini ditempat ramai dan banyak dikunjungi orang. Jika bisa titipkan tepung tapioka kebeberapa toko, swalayan, dan supermarket terdekat. Anda pun bisa menawarkan produk tepung tapioka ini pada pengusaha kue dan jajanan seperti pedagan cilok dan sejenisnya yang menggunakan bahan tepung ini sebagai yang utama.
Nah, itu dia berbagai informasi seputar bisnis tepung tapioka di Indonesia. Setelah membaca informasi ini apakah Anda tertarik untuk mencobanya? Silahkan berikan jawaban Anda di kolom komentar ya. Simak berbagai informasi menarik lainnya di website Melati Putra Jaya, pabrik tapioka Indonesia.
Selamat sore,
Saya tertarik untuk bisnis tapioka
Mohon bantu masukannya dan saran bagaimana kiat kiat positive untuk memulai bisnis ini dengan baik
terima kasih
Trimakasih pak Dicky, silahkan kontak kami atau berkunjung ke kantor kami untuk diskusi lebih lanjut.
boleh minta daftar harga tapioka nya